PAMEKASAN – lpmsemesta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (UNIRA) bersama Aliansi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) menggelar aksi demonstrasi di gedung rektorat UNIRA pada Selasa (3/6/2025).
Aksi ini diikuti oleh berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti UKM Musik, UKM LPM Semesta, UKM Mahapala, UKM Akura, UKM Ukor, UKM KSR-PMI, dan BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), di bawah koordinasi BEM Universitas Madura.
Akar Masalah: Dana Pembinaan Prestasi yang Tak Jelas
Presiden Mahasiswa (Presma) UNIRA, Izet Alfian Fatahillah, menjelaskan bahwa aksi ini dipicu oleh ketidakjelasan transparansi alokasi dana pembinaan prestasi mahasiswa.
“Ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi dari kami BEM-U bersama aliansi ORMAWA UNIRA. Aksi ini dilatarbelakangi oleh ketidakjelasan transparansi anggaran dana pembinaan prestasi mahasiswa yang sampai saat ini tidak ada kejelasan secara alokasi terhadap mahasiswa yang mau mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik,” tegas Izet.
Menurut Izet, beberapa UKM seperti UKM Ukor dan UKM Mahapala telah menjadi “korban” dari minimnya kejelasan pembinaan prestasi ini.
Cekcok dengan Rektorat Berujung Penyegelan
Aksi demonstrasi sempat diwarnai cekcok antara massa aksi dan pihak rektorat. Kericuhan terjadi karena pihak rektorat dianggap tidak memberikan keterangan yang jelas terkait tuntutan mahasiswa.
“Tidak ada kejelasan dari pihak rektorat, terutama Wakil Rektor III,” ungkap Izet.
Karena tidak mendapatkan kejelasan, massa aksi akhirnya memutuskan untuk menyegel dan menduduki gedung rektorat.
“Kami memilih melakukan penyegelan dan menduduki gedung rektorat sampai tuntutan-tuntutan kami dipenuhi dan disepakati bersama, untuk sama-sama mengetahui transparansi perihal anggaran tersebut,” tutur Izet, menegaskan komitmen mereka.