PAMEKASAN – lpmsemesta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Madura menggelar Opening Ceremony Edufest Nusantara Edufinance Summit dengan tema “Literasi Keuangan Digital: QRIS Memudahkan, Konsumen Terlindungi, Rupiah Terjaga” pada, Rabu (08/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari lembaga keuangan nasional, yakni Imam Sholihin dari Unit Sistem Pembayaran Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dan Syifa’ Primastuti, Manajer Senior Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Keuangan OJK Jatim.
Ketua BEM FEB Universitas Madura, Subaidi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja besar BEM FEB yang telah dipersiapkan selama tiga bulan.
“Hadirnya narasumber bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi langkah nyata dalam mengedukasi mahasiswa tentang digitalisasi keuangan. Edufest ini juga menjadi bagian dari rangkaian program Edufinance Summit dan Kemah Bakti Mahasiswa,” ujar Subaidi.
Ia menambahkan, tema yang diangkat kali ini relevan dengan perkembangan sistem pembayaran modern, seperti penggunaan QRIS yang semakin memudahkan transaksi masyarakat.
“Digitalisasi keuangan berkembang pesat. Mahasiswa ekonomi harus mampu memahami dan mengikuti perubahan ini. Melalui literasi keuangan digital, konsumen dapat bertransaksi lebih mudah, terlindungi, dan turut menjaga kestabilan nilai rupiah,” lanjutnya.
Sementara itu, narasumber pertama, Imam Sholihin dari Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, menjelaskan peran penting Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah melalui tiga bidang utama: moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan.
“Bank Indonesia bertugas mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Ketika kebutuhan barang meningkat, maka nilai rupiah juga ikut berpengaruh. Karena itu, setiap transaksi di Indonesia wajib menggunakan rupiah sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang,” jelasnya.
Imam juga menyoroti fenomena nilai tukar mata uang global yang semakin meningkat.
“Nilai dolar naik karena permintaannya tinggi. Begitu juga rupiah, semakin dibutuhkan dalam aktivitas ekonomi, maka nilainya akan semakin kuat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi bagian dari transformasi literasi keuangan digital dan siap menghadapi tantangan ekonomi modern.