LPM SEMESTA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) mencatat capaian bersejarah dengan berhasil lolos dalam pendanaan Program Mahasiswa Berdampak (PM-BEM) Tahun Anggaran 2025. Keberhasilan ini menjadi yang pertama kali bagi BEM Unira sejak diberlakukannya kurikulum Berdampak, menggantikan kurikulum Merdeka.
Presiden Mahasiswa Unira, Izet Alfian Fatahillah menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada teman-teman serta tim dosen yang sudah berpartisipasi dalam program pengabdian masyarakat ini. Lolosnya pendanaan ini menjadi prestasi penting bagi BEM Unira, karena merupakan yang pertama sejak peralihan dari kurikulum Merdeka ke kurikulum Berdampak,” ungkapnya.
Izet menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari kolaborasi bersama dosen pembimbing, Sholeh Rachmatullah, M.Kom., yang menjadi ketua tim, serta dukungan penuh kabinet BEM Unira 2025.
“Ini menjadi komitmen kami sebagai mahasiswa untuk terus mengabdikan diri kepada masyarakat dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Hal ini juga bagian dari implementasi nilai luhur Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pendidikan dan pengabdian,” jelasnya.
Dalam programnya, BEM Unira mengangkat tema “Transformasi Komunitas Desa Grujugan Kabupaten Sumenep melalui Penerapan Teknologi IoT dalam Pengelolaan Tambak Udang, Hilirisasi Produk Olahan, dan Penguatan Literasi Digital bagi Generasi Muda.”
Melalui pendanaan ini, BEM Unira menargetkan kontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong pemberdayaan generasi muda di Kabupaten Sumenep.